Jember – Seorang pria lanjut usia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di aliran Sungai Wedian, tepatnya di Saluran I Wonojati, Dusun Curahrejo, Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, pada Selasa (7/5/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
Korban diketahui bernama Sunar, berusia 68 tahun, warga Dusun Cangkring Baru RT 02 RW 21, Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah. Penemuan jenazah tersebut menggegerkan warga sekitar yang sedang beraktivitas di sekitar sungai.
"Kejadian bermula ketika seorang saksi bernama Faisal hendak pergi ke musholla untuk menunaikan ibadah salat. Saat melewati tepian sungai, ia melihat tubuh korban terbawa arus dari arah timur ke barat. Sontak, Faisal berusaha menolong dan segera meminta bantuan warga lainnya," ujar Kapolsek Jenggawah AKP Eko Basuki Teguh.
Kapolsek mengungkapkan, Faisal lantas menghubungi dua warga yang berada di sekitar lokasi, yakni Sohib, seorang pedagang es di sisi selatan sungai, dan Bambang, pemancing yang berada di sisi barat. Ketiganya kemudian berupaya mengevakuasi korban dari sungai.
"Evakuasi korban sempat mengalami kesulitan karena dasar sungai di bagian timur cukup dalam. Namun, korban akhirnya berhasil diangkat setelah tubuhnya terbawa arus melewati bawah jembatan Sungai Wedian, di mana bagian barat sungai memiliki kedalaman yang lebih dangkal," ungkapnya.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke rumah adiknya, Pak Masriyeh, yang beralamat di Dusun Cangkring Baru RT 02 RW 21, untuk proses pemulasaraan jenazah dan persiapan pemakaman.
"Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi atas jenazah Sunar. Mereka meyakini bahwa korban meninggal dunia karena kecelakaan yang terjadi secara alami, bukan karena tindakan kekerasan atau kriminalitas," tuturnya.
Sementara itu berdasarkan keterangan Kepala Dusun Cangkring Baru, Arif Afianto, korban memang memiliki riwayat penyakit vertigo yang sudah lama dideritanya. Pihak keluarga menduga, vertigo korban kambuh saat sedang mandi di sungai, sehingga menyebabkan korban kehilangan keseimbangan dan tenggelam.
“Selama ini, almarhum memang sering mandi di sungai. Kemungkinan besar, vertigonya kambuh saat itu, sehingga beliau tidak bisa menyelamatkan diri,” ujar Arif saat dikonfirmasi.
Jenazah korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Curahrejo, Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah, pada sore hari setelah proses pemulasaraan selesai dilakukan oleh pihak keluarga dan warga setempat.
"Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat, terutama yang sudah lanjut usia, agar lebih berhati-hati ketika beraktivitas di area sungai atau tempat berisiko, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu," pungkasnya. (*)