Jember – Komandan Kodim (Dandim) 0824 Jember, Letkol Inf. Amr Indra Andriansyah, menegaskan bahwa proses pendaftaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak dipungut biaya sepeser pun.
Penegasan ini disampaikan guna mengedukasi masyarakat dan mencegah terjadinya penipuan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Letkol Amr menyebutkan bahwa pendaftaran untuk semua jalur, baik Tamtama, Bintara, maupun Akademi Militer (Akmil), dilakukan secara transparan dan profesional. Ia memastikan bahwa tidak ada pungutan biaya apapun sejak proses pendaftaran hingga seleksi.
“Semua proses seleksi TNI dilakukan secara objektif. Tidak ada biaya apapun yang dibebankan kepada calon peserta. Kalau ada yang meminta uang, itu jelas bukan dari institusi resmi,” tegas Letkol Amr saat ditemui di Makodim 0824 Jember, Rabu (16/4/2025).
Dalam keterangannya, Dandim juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua dan calon pendaftar, untuk tidak tergiur rayuan oknum yang mengaku bisa meloloskan seseorang menjadi anggota TNI dengan membayar sejumlah uang.
Menurutnya, praktik seperti itu sangat merugikan, baik secara materiil maupun moral. Ia menekankan bahwa keberhasilan dalam seleksi TNI hanya ditentukan oleh kemampuan, kesehatan, dan integritas calon peserta.
“Jika ada yang mengaku bisa membantu kelulusan dengan sejumlah imbalan, segera laporkan. Itu adalah bentuk penipuan dan mencoreng nama baik institusi,” ujarnya dengan tegas.
Letkol Amr berharap masyarakat dapat lebih waspada dan memahami bahwa rekrutmen TNI adalah proses yang menjunjung tinggi nilai kejujuran dan disiplin. Setiap peserta harus bersaing secara sehat tanpa intervensi pihak luar.
Ia juga menambahkan bahwa Kodim 0824 Jember siap memberikan informasi dan pendampingan yang diperlukan oleh calon peserta agar mereka bisa memahami seluruh tahapan pendaftaran secara benar. Kami terbuka bagi siapa saja yang ingin berkonsultasi atau bertanya soal proses pendaftaran. Silakan datang ke Kodim, jangan cari jalan pintas.
"Dengan adanya penegasan ini, Dandim berharap tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban penipuan atau calo, serta tumbuhnya kesadaran bahwa masuk TNI hanya bisa dicapai lewat kerja keras dan dedikasi," pungkasnya. (*)