Pria Asal Kaliwates Jember Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri di Rumah Kontrakan Jenggawah

 


Jember – Warga Dusun Krajan, Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, digegerkan dengan penemuan seorang pria yang tewas dengan luka robek di leher, Minggu (20/4/2025). 


Pria yang diketahui berinisial  ML (29), warga Dusun Gumukbago, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, diduga mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara tragis.


Kapolsek Jenggawah AKP. Eko Basuki Teguh

Peristiwa ini pertama kali dilaporkan sekitar pukul 10.15 WIB kepada pihak kepolisian oleh warga sekitar. Unit SPKT dan Unit Reskrim Polsek Jenggawah langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti.


"Korban ditemukan di dalam kamar belakang rumah kontrakan yang disewanya. Kondisinya sangat mengenaskan, dengan luka parah di leher yang diduga akibat sayatan benda tajam. Di dekat tubuh korban, ditemukan sebuah pisau dapur yang diduga digunakan untuk melakukan aksi tersebut," ujar Kapolsek Jenggawah AKP. Eko Basuki Teguh 


Eko menyampaikan, berdasarkan keterangan saksi, kejadian bermula sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, saksi bernama Satuma sedang berbincang dengan rekannya, Bu Ti, di ruang tamu rumah kontrakan yang sama. Tiba-tiba, korban datang dan sempat bersalaman serta meminta maaf kepada Satuma.


"Setelah itu, korban langsung masuk ke kamar belakang tanpa berkata banyak. Satuma yang merasa iba kemudian menawari korban makanan. Korban hanya menjawab singkat, "iya," dan Satuma pun menaruh makanan tersebut di meja makan," ungkapnya.


Namun, hingga beberapa waktu berselang, makanan yang sudah disiapkan tidak juga diambil oleh korban. Kecurigaan mulai muncul, dan Satuma memutuskan untuk memeriksa kamar belakang dengan menyalakan lampu ruangan.


Betapa terkejutnya Satuma saat melihat banyak darah berceceran di lantai. Saat diperiksa lebih lanjut, korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa, terlentang di lantai kamar dengan luka menganga di leher.


Satuma panik dan segera memanggil Bu Ti, lalu berteriak meminta pertolongan kepada tetangganya, Mariani. Warga yang berdatangan kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian setempat.


"Petugas dari Polsek Jenggawah segera melakukan evakuasi jenazah dan membawanya ke Puskesmas Jenggawah. Di sana, korban hanya diberikan tindakan penutupan luka karena pihak keluarga menolak dilakukan otopsi," ungkapnya 


Menurut pihak keluarga, Kapolsek menjelaskan, korban memang memiliki beberapa masalah pribadi, meskipun mereka enggan memberikan keterangan lebih jauh terkait latar belakangnya. Mereka memilih untuk tidak dilakukan otopsi dan menandatangani surat pernyataan resmi.


"Jenazah kemudian langsung dimakamkan di rumah orang tuanya di desa mangaran pada sore harinya. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman yang dihadiri keluarga dan kerabat dekat," tuturnya.


Kapolsek Jenggawah menyatakan bahwa berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, kuat dugaan bahwa korban meninggal akibat bunuh diri. Namun, karena tidak ada otopsi, motif pasti tetap menjadi pertanyaan.


"Barang bukti berupa pisau dapur telah kami amankan. Dari posisi luka dan pisau, serta kronologis yang kami terima, indikasinya memang korban bunuh diri," ujar salah satu petugas di lokasi.


Kapolsek menambahkan, pihak kepolisian tetap mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi mental dan emosi orang di sekitar mereka. "Kadang orang yang terlihat baik-baik saja bisa menyimpan tekanan yang besar," tambahnya.


"Kejadian ini menjadi pengingat keras akan pentingnya dukungan sosial dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tragedi yang menimpa ML menambah daftar kasus bunuh diri yang memprihatinkan di wilayah Jember," pungkasnya. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler