Jember – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Polres Jember terus mendorong program inovatif yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) yang ditinjau langsung oleh Kapolres Jember, AKBP Bobby A. Condroputra, di Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Senin (26/5/2025).
Kegiatan ini merupakan implementasi konkret dari peran Polri dalam mendukung target besar Indonesia Emas 2045, dengan mendorong kemandirian pangan berbasis rumah tangga. Kapolres menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi negara dan masyarakat dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
Di Desa Andongsari, program P2B dijalankan oleh masyarakat dengan penuh semangat. Pekarangan rumah yang sebelumnya kosong kini berubah menjadi kebun produktif yang menyuplai kebutuhan pangan sehat untuk keluarga.
Program ini digerakkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Kahuripan yang beranggotakan 30 orang perempuan desa. Mereka mendapat pendampingan dari Polsek Ambulu yang turut membina aspek teknis pertanian, distribusi hasil, hingga manajemen kelompok.
Tanaman yang dibudidayakan meliputi berbagai jenis sayuran dan buah, dengan sistem penanaman yang efisien. Warga diajarkan cara menyemai benih, memberi pupuk organik, hingga teknik panen yang hemat waktu namun hasil maksimal.
KWT Kahuripan telah membuktikan bahwa perempuan desa memiliki peran sentral dalam membangun ketahanan pangan. Dengan rutin panen sayuran setiap 36 hari dan cabai setiap bulan, kelompok ini menjadi penggerak ekonomi sekaligus garda depan pemenuhan gizi keluarga.
Hasil pertanian tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan sendiri, tetapi juga dipasarkan ke rumah makan di sekitar wilayah Ambulu. Hal ini membuka peluang ekonomi baru yang dulunya tidak terpikirkan oleh banyak warga.
Kapolres Jember mengungkapkan rasa bangga atas capaian tersebut. “Kolaborasi antara masyarakat dan Polri seperti ini yang kami harapkan. Program ini bukan hanya soal menanam, tetapi memberdayakan,” katanya dalam sambutannya.
Ke depan, Polres Jember berharap program serupa dapat direplikasi di wilayah lain, sehingga makin banyak masyarakat desa yang merasakan manfaat langsung dari program berbasis ketahanan pangan ini. (*)