Jember, Crimehunternews.id - Ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi menjadi problem sampai saat ini yang harus di pikirkan bersama dan diberikan solusi, di Kecamatan Jombang, Senin (20/01/25).
Sehingga petani pun tidak berani melawan kios penyedia pupuk, apa yang menjadi ketakutan petani, nampaknya kios pun memberikan intimidasi apabila melawan maka kios tidak akan mengeluarkan dan menjual kepada petani tersebut.
Amelia Evalina sebagai kader dari Partai NasDem, menemui para petani untuk mendengarkan keluhan petani dan membantu warga mencarikan solusi.
Sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi ( HET) sudah menetapkan harga jual per kg untuk jenis pupuk urea Rp.2,500,- sedangkan perkarung Tp. 112.500,-, namun kenyataannya petani tidak mendapatkan harga sesuai dengan HET.
Pak Ari salah satu petani yang memberikan keterangan bahwa harga pupuk tidak sesuai HET, ia menerangkan " selama ini kami beli di kios dengan harga Rp.150.000, bahkan ada orang yang tidak memiliki sawah pun bisa dapat jatah pupuk, sehingga jatah dari petani yang memiliki lahan akhirnya di kurangi sehingga untuk pemupukan lahan kami kurang maximal", jelasnya.
Kehadiran kader dari Partai politik ini, hanya sebagai penjembatan dan mendengarkan keluhan-keluhan petani, sehingga apa yang di sampaikan akan menjadi kajian ke depannya dan bisa memperjuangkan hak para petani, untuk mendapatkan pupuk subsidi sesuai dengan harga HET.
Petani mengumpulkan data melalui ketua Gapoktan kemudian di serahkan ke PPL dan kios , Nurhadianto selaku ketua gapoktan menjelaskan, "saya sudah menginput data namun ternyata data yang baru atau tambahan tidak masuk, seharusnya itu PPL yang memasukannya, itu uang membuat kebingungan kami", kata Nurhadi.
Amel melakukan investigasi kepada petani, dan akan menyampaikan apa yang menjadi keluhan tersebut kepada kepala KP3, " harapan kami ke depannya Pemerintah Daerah Terpilih Gus Fawait benar-benar akan mengkritisi dan memberikan ketegasan harga sesuai HET kepada kios, serta membantu petani ketika kesulitan dilahan seperti kurangnya fasilitas alat, " jelasnya.
" Tidak hanya pemerintah daerah namun para legislatif daerah maupun propinsi bisa membantu kesulitan para petani", imbuh kader Nasdem tersebut.(AE)