![]() |
Tangkapan layar klarifikasi Bupati Jember di Threads, Rabu (12/3) |
Jember, Crimehunternews.id – Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengeluarkan klarifikasi terkait spekulasi yang berkembang mengenai peran Wakil Bupati, Djoko Susanto, dalam pemerintahan Kabupaten Jember.
Klarifikasi tersebut disampaikan lewat unggahan di Instagram pribadi @gus.fawait pada Rabu (12/3/2025), di mana Fawait menegaskan bahwa tidak ada upaya untuk 'mematikan' atau mengurangi peran Wakil Bupati dalam pemerintahan daerah.
"Setiap tugas harus dijalankan sesuai porsinya. Pemerintahan berjalan sesuai aturan, dan kami selalu melibatkan siapa saja yang bisa berkontribusi untuk pembangunan Jember," ungkap Fawait.
Pernyataan tersebut menanggapi spekulasi yang beredar mengenai ketidakharmonisan antara Bupati dan Wakil Bupati, terutama terkait minimnya peran Djoko Susanto dalam pengambilan keputusan penting.
Fawait juga menepis dugaan adanya intervensi dari tim sukses dalam birokrasi pemerintahan. Ia menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah pembangunan Jember yang melibatkan semua pihak tanpa membedakan latar belakang politik.
"Tidak ada intervensi tim sukses dalam birokrasi. Kami fokus pada pembangunan Jember, dan yang dibutuhkan saat ini adalah sinergi, bukan polemik," tambahnya.
Isu mengenai minimnya peran Wakil Bupati mulai mencuat setelah pertemuan yang melibatkan sejumlah pejabat Pemkab Jember. Dalam pertemuan tersebut, Djoko Susanto sempat menyinggung peran Dima Akhyar, yang turut hadir dalam Forum Lintas OPD.
Djoko bahkan mempertanyakan keterlibatan tim sukses dalam kebijakan pemerintahan dan mencatat ketidakhadirannya dalam beberapa keputusan penting yang diambil oleh Bupati Fawait.
Secara terpisah, Dima Akhyar turut memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa kehadirannya dalam berbagai kegiatan bukan sebagai bagian dari tim sukses, melainkan sebagai ketua Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D) yang hanya membantu memberikan dukungan strategis untuk keberhasilan program pembangunan daerah.
"Peran saya adalah membantu memberikan dukungan agar program pembangunan yang dijanjikan dapat terwujud dengan efektif," jelas Dima melalui pesan WhatsApp, Kamis (13/3) sore.
"Tim ini bukanlah organisasi perangkat daerah (OPD). Tim ini dibentuk oleh Bupati diantara fungsinya untuk memberikan saran, masukan, kajian dan pertimbangan pada berbagai pihak termasuk OPD terkait guna memastikan visi, misi dan program Bupati Jember sebagai suatu janji politik bisa terwujud dan terlaksana dengan baik," imbuhnya.
Munculnya isu ini sempat menimbulkan kekhawatiran beberapa pihak mengenai komitmen politik dan peran dalam pengelolaan pemerintahan daerah. Namun, Bupati Fawait kembali menegaskan bahwa pemerintahan berjalan sesuai aturan dan menekankan pentingnya kerja sama dalam mewujudkan kemajuan Jember.
"Pembangunan Jember hanya bisa tercapai jika kita bekerja bersama-sama," Ujar Fawait, berharap masyarakat tidak terjebak dalam polemik yang dapat menghambat kemajuan daerah. (*)