JEMBER – Pertanyaan seputar layanan kesehatan gratis menjadi salah satu aduan terbanyak di kanal Wadul Gus’e milik Pemkab Jember. Oleh karena itu, program Universal Health Coverage (UHC) turut menjadi materi penting dalam Sosialisasi dan Bimbingan Teknis yang diselenggarakan oleh Diskominfo Jember pada Senin (4/8/2025).
Kegiatan yang berlangsung di RM Lestari ini diikuti oleh sekretaris kecamatan, sekretaris kelurahan, dan operator pelayanan masyarakat. Fokusnya adalah memberikan pemahaman terkait mekanisme pengaduan dan akses layanan kesehatan.
Kabid Aspirasi dan Informasi Publik Diskominfo Jember, Rachmat Agung Purnama, menyebutkan bahwa perluasan penggunaan Wadul Gus’e ke tingkat kecamatan sangat penting. Pasalnya, pelayanan publik paling dekat dengan warga berada di kecamatan dan kelurahan.
Menurutnya, banyak warga belum mengetahui prosedur mendapatkan layanan kesehatan gratis melalui UHC. Padahal, informasi tersebut sering ditanyakan melalui berbagai platform kanal aduan.
Hal ini menjadi dasar integrasi sosialisasi UHC ke dalam pelatihan Wadul Gus’e dan SP4N Lapor. “Kami ingin pihak kecamatan dan kelurahan bisa menjawab langsung pertanyaan warga dengan benar,” jelas Agung.
Dalam kesempatan itu, dr. Sendy Dwi Pertiwi dari Puskesmas Kaliwates menjelaskan bahwa masyarakat cukup memiliki KTP dan KK Jember untuk dapat mengakses UHC, terutama yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Program UHC yang difasilitasi oleh Pemkab Jember memungkinkan warga tidak mampu mendapatkan pengobatan gratis di puskesmas atau rumah sakit terdekat tanpa biaya.
Sementara itu, per 3 Agustus 2025, tercatat 4.408 aduan yang masuk melalui Wadul Gus’e. Mayoritas berkaitan dengan layanan kesehatan, infrastruktur, dan pendidikan. Sebanyak 89% sudah mendapatkan penanganan.
"Pemerintah berharap masyarakat memanfaatkan berbagai saluran aduan seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Facebook, serta menyertakan bukti dan informasi yang jelas untuk mempercepat proses tindak lanjut," ungkapnya. (Nang)