Ramainya Berita Bansos Dipending, Ini Penjelasan Ketua DPC PKB Jember

 Ramainya Berita Bansos Dipending, Ini Penjelas Ketua DPC PKB Jember Ayu

Ayub Junaidi Ketua DPC PKB Jember. (Nang/Crimehunternews.id)

Jember, Crimehunternews.id - Ramainya pemberitaan terkait bansos, dana hibah dan honor guru ngaji tidak di cairkan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Jember, menjadi perbincangan hangat di masyarakat dimana menjelang pilkada 2024, pasalnya ada dugaan desakan oleh pasangan calon No 2.

Terkait pemberitaan tersebut Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi angkat bicara, dan memberikan penjelasan supaya masyarakat mengerti dan paham, kenana bansos tidak dicairkan oleh pemerintah kabupaten Jember. Kamis (17/10/2024)

Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi menyampaikan, bahwa terkait ramenya guru ngaji yang informasinya, katanya anggaran untuk guru ngaji ditunda, ya kita ini berfikirnya harus dari hulu ke hilir.

"APBD itu, seingat saya sudah di dok di bulan november tahun 2023, jadi seluruh anggaran program yang di canangkan oleh Bupati Hendy dan Wakil Bupati Gus Firjoun itu tertuang di Pembahasan APBD, dan di dok bersama temen-temen DPRD," ujar Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi.

Ayub mengatakan, harusnya ada rentang waktu sejak 1 Januari sampai bulan Agustus pemerintah kemana aja, logikanya kan begitu, kemena aja pemerintah selama itu.

"Berapa anggaran yang terserap, kan harusnya ada laporan pertriwulan, lah mereka kemana aja, dan sekarang rame masalah itu, berarti pemerintah belum siap, terkait pendataan dan sebagainya," ungkapnya.

Ayub mengungkapkan, bahwa yang hari ini rame guru ngaji dan sebagainya, selama ini mereka kemana aja, ayolah guru ngaji jangan dipaksa diberikan jebakan Batman.

Lanjut Ayub, karna seingat saya paska pilek kemaren, wakil ketua KPK sudah menyampaikan menjelang pilkada tidak boleh mencairkan dana hiba dan bansos, ini kan bahanya kalau terjadi apa-apa, terkait urusan itu kepada guru ngaji dan sebagainya, nanti yang kena kan guru ngaji siap yang mau tanggung jawab. 

"Makannya kalau berfikir itu yang koperensip jangan terpotong-potong, jangan hanya untuk kepentingan kayak begini untuk mendapatkan suara dari guru ngaji. Guru ngaji sekarang itu sudah pinter-pinter," tuturnya.

Ayub menerangkan, toh anggaran ini tidak hilang, dan kalau perlu kita cek sekarang, infonya begini katanya ada desakan dari pasangan nomor 2, kok hebat bener 02 bisa mendesak sekda, dan cek aja datanya kepada sekda.

"Tanya aja ke Sekdanya kenapa bansos ini di pending, ya sekdanya tahu lah memang aturannya begitu," jelasnya.

Ayub menambahkan, kenapa tidak di cairkan dari awal, wong datanya sudah ada dan sebagainya, dan tandanya pihak Eksekutif yang tidak beres dalam hal pendataannya, mungkin pendataannya belum lengkap dan sebagainya.

Lanjut Ayub, Sekarang kehati-hatian dan situasi seperti sekarang ini, makanya seharusnya pak Hendy kenapa tidak di cairkan di awal, dan kenapa dicaikan menunggu momen pilkada, nah orangnya Hendy berasumsi seperti itu.

"Kalau pak Hendy bener, oh ini datanya sudah sesuai, oh ini datanya sudah masuk, kenapa tidak di triwulan pertama dan triwulan kedua, kenapa nunggu momen seperti ini, akhirnya apa muncul kecurigaan disengaja mau di turunkan diakhir menjelang pilkada," pungkasnya. (Nang)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler