![]() |
AKP Sudarsono, Kepala Satuan Samapta (Kasat Samapta) Polres Jember saat memimpin pengamanan aksi AMP2J, Rabu (13/11). (Dok. Crimehunternews.id) |
Jember, Crimehunternews.id – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Aliansi Masyarakat Peduli Pilkada Jember (AMP2J) pada Rabu, 13 November 2024, berlangsung di depan Gedung DPRD Kabupaten Jember, menuntut agar Bawaslu dan KPU bertindak lebih netral dalam Pilkada 2024.
Demonstrasi ini dilatarbelakangi oleh dugaan ketidaknetralan lembaga penyelenggara Pemilu, yang dinilai telah memihak salah satu pasangan calon (Paslon).
Aksi dimulai dengan berkumpulnya para pendemo di DPRD Jember, tempat mereka menyampaikan berbagai tuntutan kepada Pansus (Panitia Khusus) yang dibentuk untuk menindaklanjuti masalah ini.
Dalam orasinya, perwakilan AMP2J mengkritik sikap Bawaslu yang dinilai tidak bersikap tegas dalam menangani dugaan pelanggaran, serta ketidakhadiran pihak KPU dalam pertemuan tersebut.
Puncaknya, massa kemudian bergerak menuju kantor KPU dan Bawaslu untuk melanjutkan aksi. Situasi sempat memanas ketika beberapa demonstran mencoba merusak pagar di sekitar kantor Bawaslu, sebagai bentuk protes terhadap sikap lembaga tersebut.
Meski begitu, berkat upaya keras petugas, kerusuhan dapat dicegah dan massa akhirnya berhasil dikendalikan tanpa menimbulkan kerusakan lebih lanjut.
AKP Sudarsono, Kepala Satuan Samapta (Kasat Samapta) Polres Jember, yang memimpin pengamanan aksi, memberikan penjelasan terkait pengamanan tersebut.
Menurutnya, tim Satsamapta dan Polres Jember sejak awal sudah melakukan antisipasi dan pengamanan yang ketat.
"Meskipun sempat terjadi insiden kecil di Bawaslu, kami terus berupaya menjaga situasi tetap kondusif. Pengamanan kami lakukan dengan persuasif, meskipun ada aksi perusakan pagar, namun akhirnya massa bisa kami kendalikan dengan baik," ujar AKP Sudarsono.
Lebih lanjut, AKP Sudarsono menegaskan bahwa pihak kepolisian selalu siap untuk mengawal setiap bentuk penyampaian aspirasi masyarakat, termasuk aksi demonstrasi, dengan tetap mengutamakan prinsip-prinsip keamanan, ketertiban, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
"Kami selalu siap mengamankan aksi demo, asalkan disampaikan dengan cara yang tertib. Kami mengimbau kepada seluruh peserta aksi untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan pihak lain," tambahnya.
Selain itu, massa demonstran menyoroti masalah dugaan pelanggaran yang melibatkan salah satu anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Sumberbaru, yang disebut-sebut memiliki hubungan keluarga dengan Ketua Bawaslu Jember.
Penyebaran video dan rekaman yang menunjukkan indikasi pelanggaran lebih lanjut menjadi sorotan dalam aksi ini. AMP2J mendesak agar Bawaslu dan KPU bertindak tegas dalam menanggapi temuan tersebut, serta menjaga integritas dan netralitasnya dalam proses Pemilu.
Aksi ini berakhir dengan pernyataan dari AMP2J yang meminta agar seluruh pihak yang terlibat dalam pemilihan umum di Kabupaten Jember untuk lebih transparan dan menjaga netralitas demi menciptakan Pilkada yang adil dan demokratis.
Sementara itu, pihak kepolisian melalui Kasat Samapta mengatakan akan terus memantau situasi, mengawal pengamanan dalam unjuk rasa.
"Polres Jember berharap dengan adanya pengamanan yang optimal dan penyampaian aspirasi yang tertib, dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Jember menjelang Pilkada 2024." Kata AKP Sudarsono.
(AL/Ed: Ruk)